Cara melakukan Hipnoterapi regresi yang baik dan berhasil
Bimbingan dan Konseling
Monday 3 March 2014

Cara melakukan Hipnoterapi regresi yang baik dan berhasil

Regresi merupakan teknik hipnoterapi yang paling canggih dan dasyat. Sayangnya, regresi paling ditakuti oleh kebanyakan hipnoterapis di seluruh dunia. Padahal hipnoterapis terkenal dan berkelas dunia menjadi mumpuni karena menggunakan teknik regresi ini.
Saya selalu mengatakan kepada murid-murid training hipnoterapi 100 jam saya untuk menguasai regresi. Karena regresi akan membuat hipnoterapi kita sangat sukses. Ya, saya mempersiapkan para murid saya untuk ahli di regresi. Saya mengajak mereka masuk di pusaran arus yang paling ditakuti oleh para hipnoterapis lainnya padahal pusaran arus ini kunci keberhasilan hipnoterapi.
Ketika tahun lalu saya mengikuti konvensi tahunan NGH (National Guild of Hypnotists), yaitu organisasi hipnoterapis terbesar dan tertua di dunia di Amerika Serikat – saya sering menjadi pusat perhatian. Itu terjadi karena di antara ribuan hipnoterapis internasional yang hadir dalam konvensi tersebut, saya satu-satunya hipnoterapis dari Indonesia. Setiap kali berkenalan, mereka terkejut karena baru tahu hipnoterapi juga berkembang di Indonesia. Saya ceritakan kepada mereka orang-orang Indonesia sangat terbuka pada hipnoterapi. Saya katakan klien hipnoterapi saya sudah mencapai ribuan orang dengan daftar tunggu sampai dua bulan. Bahkan, bagi hipnoterapis Amerika dan berbagai negara lainnya, sesi hipnoterapi saya dianggap sangat sukses karena memiliki daftar tunggu klien yang lama dan panjang. Mereka bertanya-tanya apa yang menjadi kunci kesuksesan sesi hipnoterapi saya. Dalam hati saya bangga juga karena di momen itu saya bisa tunjukkan Indonesia memiliki kualitas hipnoterapis yang mumpuni bahkan untuk kelas dunia. Saya jawab rasa penasaran mereka, saya katakan saya menggunakan Wisdom Therapy yaitu teknik hipnoterapetik yang dasyat yang saya buat berdasarkan pengalaman saya menangani ribuan klien (dan sekarang saya sudah menciptakan Wisdom Therapy Generasi 2 dan sudah diajarkan kepada murid-murid hipnoterapi 100 jam), selain itu saya pakai teknik regresi. Saya tahu betul, ketika saya belajar dari seorang guru hipnoterapi yang sangat sukses di Amerika, dia mengatakan, “Kamu akan sangat terkejut, banyak hipnoterapis yang ketakutan akan regresi. Sebenarnya, mereka takut karena tidak menguasai teknik dasyatnya. Padahal inilah teknik yang membuat setiap sesi hipnoterapi sukses.” Ternyata pernyataan guru saya benar. Saya pun sampai sekarang masih terkejut mengapa banyak sekali hipnoterapis Indonesia bahkan dunia yang ketakutan dan tidak menguasai teknik regresi yang berhasil.  Sayang sekali!
Beberapa waktu lalu hipnoterapis murid saya yang sekarang juga praktek di Nathalia Institute mendapatkan klien seorang bapak yang berusia 30-an tahun. Di awal sesi hipnoterapi, klien tersebut mengatakan dia sudah mendatangi beberapa hipnoterapis di Jakarta dan luar kota tapi tidak ada seorang pun yang bisa menghipnosisnya. Jadilah problemnya tidak pernah tersentuh. Murid saya dengan tenang menanganinya. “Tenang saja, pak. Di sini bapak cuma perlu rileks dan ikuti saja bimbingan saya.” kata murid saya. Ya, saya sudah mempersiapkan murid-murid saya untuk bisa melakukan induksi hipnosis sampai kedalaman somnambulism, hipnosis dalam, dalam waktu kurang dari empat menit. Bapak tersebut memiliki kecenderungan untuk selalu berselingkuh dan “jajan”. “Saya suka sekali dengan pemikiran porno dan melakukan “jajan”. Tapi sekarang saya ingin berhenti tapi tidak bisa.” kata bapak tersebut.
Anda akan sangat tertarik dengan berbagai kasus klien yang telah kami tangani di Nathalia Institute. Setiap kasus memperkaya pengetahuan dan pemahaman kami, para hipnoterapis, tentang pikiran manusia. Banyak klien datang untuk menyelesaikan konflik dalam diri mereka. Seperti kasus bapak di atas, di dalam dirinya ada konflik. Satu bagian dirinya mau sembuh dari “jajan” tapi ada satu bagian dirinya yang menghentikannya dan malah membuatnya tergila-gila dengan “porno” dan “jajan”. Lucu, ada bagian di pikiran kita yang tidak bisa kita kendalikan. Untuk menyelesaikan  konflik diri seperti ini, seseorang membutuhkan hipnoterapi. Karena jika konflik ini tidak diselesaikan maka selamanya bapak itu akan kesulitan untuk sembuh dari “jajan”.
Murid saya melakukan hipnoterapi dan mencari akar permasalahan bapak tersebut. Dengan menggunakan teknik affect bridge, yaitu jembatan perasaan, dia melakukan regresi si bapak tersebut ke akar problemnya. Akhirnya bapak itu kembali ke masa kecilnya di mana dia selalu mendapatkan pelecehan mental dari keluarganya. Dengan wisdom therapy, murid saya menyelesaikan problem itu. Di sesi kedua, perubahan telah terjadi. Bapak itu datang dengan penampilan yang rapi. Bicaranya telah sopan dan tidak bicara “jorok” lagi. Keinginannya untuk “jajan” telah berkurang jauh. Murid saya bercerita kepada saya, “Kalau ibu melihat perubahannya, ibu juga akan terharu seperti yang saya rasakan. Di sesi pertama, bicaranya sangat “jorok”. Saya sampai mau keluar dari ruangan terapi karena tidak tahan. Di sesi kedua, dia sopan, tidak lagi bicara “jorok”.
Regresi sangatlah dasyat. Dengan membawa seseorang ke momen ISE (Initial Sensitizing Event) yaitu momen akar penyebab problem maka penyembuhan bak mukjijat akan terjadi. Tapi hipnoterapis perlu menguasai teknik regresi yang mumpuni supaya regresi bisa sukses dan menyembuhkan klien.
Mengapa hipnoterapis takut melakukan teknik regresi?
Satu hal yang menjadi penyebab terbesar para hipnoterapis takut dengan regresi adalah di abreaction. Abreaction adalah reaksi emosi seseorang karena terpendamnya emosi di alam bawah sadar. Abreaction bisa berupa tetesan air mata, gerakan tubuh sampai teriakan, tangisan pilu bahkan muntah.
Abreaction harus ditangani dengan benar. Seorang hipnoterapis perlu menguasai abreaction management dengan fasih. Jika tidak, maka hipnoterapis akan membuat program negatif baru bagi kliennya yang sedang abreaction. Dan itu sangat merugikan bagi si klien. Dia akan memiliki program trauma baru karena ketidak mampuan hipnoterapis menangani abreaction.
Kunci-kunci keberhasilan regresi:
•    Klien harus berada di level somnambulism.
Banyak hipnoterapis gagal melakukan regresi kepada kliennya karena klien belum berada di level somnambulism, yaitu deep hypnosis. Regresi hanya bisa terjadi di level somnambulism. Hipnoterapis perlu sangat menguasai induksi hipnosis modern yang bisa mengantarkan seseorang memasuki somnambulism dalam hitungan menit.
•    Kuasai teknik elicit emotions.
Teknik ini membutuhkan kepiawaian hipnoterapis untuk membangkitkan emosi terpendam di alam bawah sadar klien. Selama tahunan atau mungkin puluhan tahun emosi itu ditekan di alam bawah sadar klien sehingga membutuhkan suatu teknik untuk bisa mengeluarkan emosi itu ke permukaan.
•    Kuasai teknik affect bridge.
Affect bridge merupakan teknik untuk mencari akar emosi melalui jembatan emosi klien. Affect bridge sebuah teknik yang paling sering dipakai untuk regresi yang berhasil. Menguasai affect bridge sangat penting bagi seorang hipnoterapis handal.
•    Kuasai berbagai teknik regresi.
Mengantarkan klien melakukan regresi membutuhkan berbagai teknik. Sehingga hipnoterapis akan selalu memiliki alternatif teknik regresi jika salah satu teknik tidak sesuai dengan klien.
•    Kuasai tata bahasa dalam induksi regresi.
Klien harus berada dalam deep hypnosis atau somnambulism selama regresi terjadi. Hipnoterapis yang handal dengan jam terbang yang tinggi akan sangat menguasai tata bahasa dalam melakukan hipnosis dan regresi. Tata bahasa yang kacau akan membuat klien bingung dan berpikir sehingga pikiran sadarnya akan aktif kembali. Alhasil, regresi gagal.
Saya selalu katakan kepada murid-murid training hipnoterapi 100 jam saya, jika tujuan kalian menjadi hipnoterapis adalah uang maka kalian tidak akan pernah menjadi hipnoterapis handal. Dalam sesi hipnoterapi, saya sering mendapatkan klien yang teriak, menangis sampai muntah. Itu terjadi karena penderitaan hidup mereka yang begitu berat. Sering sekali saya harus menadahi muntahan mereka. Jika tujuan saya adalah uang maka sudah dari dulu saya hengkang dari profesi ini. Namun, karena tujuan saya adalah menyembuhkan maka setiap teriakan, tangisan dan muntahan klien menjadi sebuah pelayanan dan dedikasi saya sebagai hipnoterapis untuk menyembuhkan mereka. Jika Anda ingin menjadi hipnoterapis yang sungguh-sungguh bisa menyembuhkan maka Anda perlu mumpuni regresi dan abreaction management dengan sangat fasih.
Seorang hipnoterapis yang ahli di regresi ibarat berenang sampai baju dan rambut basah. Jika Anda berani melakukan regresi maka tidak ada lagi induksi tempoe doeloe yang disebut progresif yang hanya membuat klien Anda tertidur pulas. Anda akan melakukan induksi modern yang dasyat. Anda akan berteriak dalam menangani abreaction klien, adrenalin Anda akan meningkat dan itulah yang membuat sesi hipnoterapi menjadi sangat seru. Tidak ada lagi sesi hipnoterapi yang tenang dengan suara lembut, itu sangat membosankan bagi klien dan hipnoterapis. Dengan belajar dan menguasai teknik regresi dan abreaction management yang tepat maka sesi hipnoterapi Anda akan menjadi sungguh-sungguh bisa menyembuhkan klien.
Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara mengklik tombol G+ di samping. Jika akun Google anda sedang login, hanya dengan sekali klik voting sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya.
Judul: Cara melakukan Hipnoterapi regresi yang baik dan berhasil; Ditulis oleh http://curhatnyapararemaja.blogspot.com/; Rating Blog: 5 dari 5
Template oleh Edi Murdani, S.Pd